Abstraksi
Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah
Sumatera Utara pada bulan Januari 2017 mengalami penurunan dibandingkan bulan
Desember 2016, yaitu dari US$735,46 juta menjadi US$707,83 juta atau turun
sebesar 3,76 persen. Jika dibandingkan dengan bulan Januari 2016, ekspor
melalui Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 25,14 persen.
Peningkatan nilai ekspor terbesar pada bulan Januari 2017 berasal dari golongan
berbagai produk kimia (HS 38) sebesar US$16,10 juta (28,58%), sedangkan
penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada golongan lemak dan minyak
hewan/nabati (HS 15) sebesar US$47,92 juta (-14,69%).
Ekspor ke Amerika Serikat pada Januari 2017 mencapai angka terbesar yaitu US$96,98
juta diikuti Tiongkok sebesar US$73,00 juta dan India sebesar US$54,22 juta
dengan kontribusi ketiganya mencapai 31,67 persen.
Menurut kelompok negara tujuan ekspor pada Januari 2017, kawasan Asia (di luar
ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$238,75 juta (33,73 persen).
Nilai impor melalui Sumatera Utara bulan Januari
2017 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$345,38 juta,
atau turun sebesar 17,63 persen dibandingkan bulan Desember 2016 yang mencapai US$419,31
juta. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai
impor mengalami kenaikan sebesar 25,82 persen.
Produk yang mengalami peningkatan nilai impor terbesar pada Januari 2017 yaitu
golongan mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$13,56 juta (128,22%),
sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah
golongan mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$7,21 juta (-8,74%).
Nilai impor bulan Januari 2017 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu
sebesar US$102,06 juta dengan perannya mencapai 29,55 persen dari total impor
Sumatera Utara, diikuti Singapura sebesar US$43,66 juta (12,64%), dan Malaysia
sebesar US$38,11 juta (11,03%).
Nilai impor bulan Januari 2017 dibanding impor bulan Desember 2016, barang
modal turun 19,48 persen, bahan baku penolong turun 1,34 persen, dan barang
konsumsi turun 38,61 persen.